tekno,

Data satelit majukan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG)

Dewek Dewek Ikuti 11 Feb 2025 · Waktu baca 2 menit
Data satelit majukan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG)
Bagikan

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals, SDGs) yang digagas PBB untuk tahun 2030 bertujuan untuk mengatasi tantangan global yang kritis dengan mendorong pertumbuhan ekonomi, inklusi sosial, dan keberlanjutan lingkungan. Namun, perjalanan menuju pencapaian ini terhambat oleh kesenjangan data yang kritis—35% indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan tidak memiliki data yang memadai. Metode pengumpulan data tradisional tidak memadai, tidak dapat sepenuhnya menangkap kompleksitas kemiskinan atau melacak kemajuan yang berkelanjutan. Data satelit observasi bumi (earth observation, EO) hadir sebagai solusi transformatif, memberikan wawasan terperinci tentang kondisi sosial-ekonomi yang penting bagi pembangunan berkelanjutan. Potensi yang berkembang ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk eksplorasi yang lebih mendalam ke dalam aplikasi data EO untuk menjembatani kesenjangan ini dan mempercepat pencapaian SDG.

Sebuah studi perintis (DOI: 10.34133/remotesensing.0403) dari Departemen Ilmu Sistem Bumi Universitas Tsinghua, yang baru-baru ini diterbitkan dalam Journal of Remote Sensing, menyelidiki tantangan ini. Penelitian ini membedah tren publikasi dan menggunakan Faktor Dampak Penginderaan Jauh (RSIF) untuk mengungkap lonjakan aplikasi data EO. Satelit utama—Landsat, MODIS, dan Sentinel—menonjol karena perannya yang penting dalam mendorong aksi iklim (SDG 13) dan melestarikan keanekaragaman hayati (SDG 15).

Temuan tersebut mengungkap lonjakan yang mengesankan dalam penggunaan data satelit EO selama tiga tahun terakhir. Satelit Sentinel dan Gaofen telah mengalami pertumbuhan permintaan yang luar biasa, dengan Sentinel melampaui MODIS dalam beberapa tahun terakhir. Sementara itu, Landsat dan MODIS terus menjadi landasan untuk pemantauan lingkungan dan analisis data historis. Platform cloud data besar seperti Google Earth Engine telah semakin mempercepat pemrosesan dan analisis data, menyoroti semakin pentingnya kebijakan data terbuka dan kolaborasi lintas platform.

Menganalisis artikel dari tahun 2020 hingga 2023, studi tersebut melaporkan lonjakan dalam publikasi terkait satelit EO—dari 45.673 menjadi 59.703. Kumpulan data sumber terbuka, khususnya Landsat dan MODIS, mendominasi lanskap penelitian. Data Sentinel mengalami peningkatan yang dramatis, dengan jumlah publikasi terkait melonjak dari 2.702 pada tahun 2020 menjadi 7.231 pada tahun 2023—tanda yang jelas dari relevansi ilmiahnya yang terus meningkat. Khususnya, Tiongkok telah menyalip Amerika Serikat untuk menjadi pemimpin global dalam hasil penelitian data satelit EO.

Untuk memastikan wawasan yang komprehensif, tim peneliti dengan cermat menyusun literatur tentang satelit dan sensor EO yang banyak digunakan dari Web of Science Core Collection. Dengan menyempurnakan kriteria pencarian, mereka meningkatkan akurasi dan kedalaman analisis mereka. Alat bibliometrik canggih seperti CiteSpace dan VOSviewer memungkinkan tim untuk memetakan tren yang muncul dan perkembangan utama dari tahun 2020 hingga 2023. Metrik RSIF dikalibrasi ulang untuk menggabungkan data terbaru, sehingga memberikan ukuran dampak penelitian yang lebih akurat.

Para ahli yang terlibat dalam penelitian ini menekankan bahwa data satelit EO sangat diperlukan untuk mencapai SDG. Selain mendukung tujuan individual, kumpulan data ini menciptakan sinergi yang kuat—satelit Sentinel membantu kesehatan ekosistem laut dan ketahanan iklim, sementara data Landsat meningkatkan keamanan pangan dan pengelolaan sumber daya air.

Ke depannya, satelit seperti Sentinel, Landsat, MODIS, Gaofen, dan ALOS siap untuk tetap penting dalam lanskap data EO selama lima tahun ke depan. Seiring dengan berkembangnya inovasi teknologi dan peluncuran satelit baru, nilai data EO akan semakin meningkat, menawarkan wawasan yang lebih kaya dan lebih andal untuk pemantauan lingkungan global dan pembangunan berkelanjutan. Lebih jauh lagi, kemajuan dalam kecerdasan buatan, pembelajaran mesin, dan kerangka kerja kolaboratif akan membuka aplikasi data EO yang lebih luas, mendorong umat manusia lebih dekat ke target keberlanjutan 2030.

Sumber: https://doi.org/10.34133/remotesensing.0403

Daftar Newsletter
Dapatkan artikel terbaru di inbox anda. Bukan spam lho!
Dewek
Ditulis oleh Dewek Lainnya
Penggagas dan penulis utama (saat ini satu-satunya). Peminum kopi, ngopi yuk di ko-fi.com/duniawiki