Awal tahun ini, tepatnya tanggal 5 Januari lalu, Perda baru telah diberlakukan bagi pengemudi yang memasuki bagian tersibuk di Kota New York selama jam sibuk.
Perda yang dikenal dengan Sistem Jalan Berbayar (Congestion Pricing) atau di Singapura dikenal sebagai Electronic Road Pricing ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan kota, memperbaiki lingkungan, dan salah satu sumber dana untuk infrastruktur angkutan umum. Pengemudi sebagian besar mobil penumpang akan membayar $9 untuk memasuki Manhattan di selatan Central Park pada hari kerja antara pukul 5 pagi hingga 9 malam, dan pada akhir pekan antara pukul 9 pagi sampai 9 malam. Di luar jam sibuk, dikenakan biaya sebesar $2,25 untuk sebagian besar kendaraan.
David Banks, dosen di Departemen Geografi dan Perencanaan Universitas Albany (State University of New York), mengajar mata kuliah Perencanaan Kota Dan Pengembangan Masyarakat. Ia juga penulis buku “The City Authentic: How the Attention Economy Builds Urban America.”
Banks yakin penetapan jalan berbayar akan membantu menciptakan Kota New York yang lebih aman dan lebih sehat.
“Penetapan jalan berbayar didasarkan dari teori ekonomi yang cukup sederhana bahwa peningkatan biaya akan menurunkan permintaan dan mengalihkan transportasi ke moda lain seperti kereta api, bus, dan bersepeda. Ini adalah alat perencanaan transportasi yang sudah teruji dan terbukti berhasil yang telah digunakan di Singapura sejak tahun 70-an dan juga telah digunakan di kota-kota berukuran serupa seperti London dan kota-kota yang lebih kecil (tetapi tetap besar) seperti Milan dan Stockholm.
“Saya sepenuhnya berharap bahwa setelah beberapa bulan lalu lintas mobil menurun, orang-orang akan mulai merasa lebih aman saat mengendarai sepeda dan bus akan mengalami lebih sedikit penundaan.”
Bank bersedia memberikan lebih banyak wawasan tentang harga kemacetan melalui telepon, Zoom/Skype atau email.
Tentang Universitas Albany
University at Albany adalah salah satu lembaga penelitian publik paling beragam di Amerika Serikat dan salah satu yang unggul di negaranya dalam kesetaraan pendidikan dan mobilitas sosial. Sebagai lembaga R1 yang diklasifikasikan Carnegie, UAlbany beserta fakultas dan mahasiswanya menciptakan pengetahuan baru yang penting dalam bidang-bidang seperti kecerdasan buatan, ilmu atmosfer dan lingkungan, bisnis, pendidikan, kesehatan publik, ilmu sosial, peradilan pidana, kesiapsiagaan darurat, teknik, informatika, administrasi publik, dan kesejahteraan sosial.