Setidaknya hal seperti pada judul di atas merupakan hasil studi yang dilakukan oleh pakar ekologi Australia Selatan yang telah memberikan bukti yang tak terbantahkan mengapa vegetasi asli sangat penting untuk hasil panen yang sehat dan harus dilindungi di wilayah pertanian.
Dalam studi pertama semacam ini di Australia Selatan, ilmuwan Universitas Australia Selatan (UniSA, University of South Australia) mengevaluasi dampak vegetasi asli pinggir jalan (linier) dan petak-petak kecil vegetasi (fragmen) yang terisolasi terhadap tingkat penyerbukan dan hasil panen untuk kanola dan kacang faba di Minlaton, Semenanjung Yorke.
Buah kanola dan kacang faba dalam jarak 200 meter dari vegetasi asli – tempat serangga penyerbuk hidup – menghasilkan lebih banyak biji dan selanjutnya hasil panen yang lebih tinggi daripada yang tidak diserbuki oleh hewan.
Pakar ekologi UniSA Associate Professor Sophie (Topa) Petit mengatakan peningkatan jumlah biji yang terbentuk di dekat vegetasi, dibandingkan dengan bagian tengah ladang, hingga 20% lebih tinggi untuk kanola dan 12% lebih tinggi untuk kacang faba. Petak-petak vegetasi yang lebih besar menghasilkan hasil terbaik.
Menurut penulis pertama, mahasiswa PhD Bianca Amato, “hasilnya signifikan, mengingat area studi telah dibuka secara luas untuk pertanian dari waktu ke waktu, yang berisi kurang dari 13% vegetasi asli, dan vegetasi pinggir jalan sering kali menjadi satu-satunya habitat bagi serangga penyerbuk di wilayah tersebut.”
“Temuan tersebut mengonfirmasi bahwa baik vegetasi fragmen maupun pinggir jalan meningkatkan penyerbukan dan hasil panen. Vegetasi pinggir jalan memainkan peran yang kuat tetapi sering kali terancam oleh pembukaan lahan,” kata Amato.
“Penyerbuk sangat penting untuk pertanian berkelanjutan, meskipun habitat mereka sering kali diabaikan dalam pertanian intensif. Melestarikan vegetasi pinggir jalan dan petak-petak sisa dapat memberikan cara sederhana untuk mendukung keanekaragaman hayati dan produksi tanaman.”
Penelitian yang baru-baru ini dipublikasikan di Agriculture, Ecosystems & Environment, menantang praktik umum penebangan vegetasi asli untuk memperluas area tanam, yang menunjukkan bahwa tindakan tersebut secara tidak sengaja dapat mengurangi produktivitas jangka panjang
Setelah temuan tersebut, para peneliti UniSA menghimbau pemerintah untuk menawarkan insentif kepada petani untuk memulihkan vegetasi asli, tidak hanya untuk meningkatkan hasil panen, tetapi juga untuk melestarikan keanekaragaman hayati.
“Rentetan pohon dan semak yang berjejer di sepanjang ladang dan jalan merupakan bagian yang tidak asing dari lanskap Australia. Sebagian orang berasumsi bahwa vegetasi ini tidak memiliki nilai apa pun selain dari pemandangan yang indah, tetapi penelitian kami menunjukkan betapa pentingnya vegetasi asli dalam mendukung penyerbuk dan meningkatkan hasil panen,” kata Amato.
Sumber: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0167880925000131