Bukan hanya Jakarta yang dikabarkan amblas, sebuah studi baru dari Universitas George Washington menunjukkan bahwa tanah beku mengalami penurunan permukaan pada tingkat yang mengkhawatirkan di wilayah Arktik yang dingin di lintang tinggi dan dataran tinggi.
Studi tersebut, yang didasarkan pada beragam data dari berbagai wilayah di Amerika Utara dan Eurasia, menemukan bahwa pencairan tanah—penurunan atau pengendapan tanah beku, yang juga dikenal sebagai permafrost, saat mencair—tersebar luas dan terjadi pada tingkat yang semakin cepat, dengan implikasi serius, termasuk gangguan ekosistem, infrastruktur, dan lanskap. Selain itu, kebakaran hutan dan aktivitas manusia seperti konstruksi mempercepat proses ini, demikian temuan studi tersebut. Penulis studi mengindikasikan bahwa pemantauan sistemik yang lebih luas terhadap pencairan tanah sangat dibutuhkan.
Ilustrasi skema pencairan es
Peneliti utama Dmitry Streletskiy adalah profesor Geografi dan Hubungan Internasional di George Washington University Columbian College of Arts and Sciences. Ia siap memberikan wawasan tentang studi dan temuannya.
Sumber: https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1748-9326/ada2ff