Konsentrasi populasi di kota-kota semakin meningkat, dan kesulitan dalam memelihara berbagai infrastruktur muncul karena cuaca ekstrem. Infrastruktur yang luas seperti fasilitas tempat pembuangan sampah menghadapi tantangan yang signifikan karena kesulitan bagi para pengelola untuk tetap berada di lokasi atau mengaksesnya. Masalah pemeliharaan ini mengakibatkan berbagai masalah, termasuk pencemaran lingkungan.
Untuk mengatasi masalah ini, Institut Teknik Sipil dan Teknologi Bangunan Korea (Korea Institute of Civil Engineering and Building Technology, KICT, Presiden Park Sun Kyu) telah mengembangkan teknologi pemeliharaan yang hemat biaya dan sangat efisien menggunakan data Radar Apertur Sintetis (SAR) satelit.
Teknologi survei area luas berbasis satelit menggunakan SAR untuk menghasilkan gambar beresolusi tinggi. Ini adalah metode penginderaan jauh aktif yang menggunakan gelombang mikro mulai dari beberapa sentimeter hingga beberapa puluh sentimeter, yang memungkinkan pengamatan dalam semua kondisi cuaca. Baru-baru ini, data SAR satelit seperti satelit Sentinel milik Badan Antariksa Eropa dibagikan secara gratis, sehingga memungkinkan untuk mengintegrasikan teknologi ini ke dalam solusi pemeliharaan yang hemat biaya.
Dr. Sungpil, Hwang dan Dr. Wooseok, Kim dari KICT telah memanfaatkan data SAR satelit untuk mempelajari dampak struktur bawah tanah, termasuk jalan dan kereta bawah tanah. Penelitian ini menganalisis dampak penggalian, seperti penurunan permukaan yang disebabkan oleh peledakan, dan memverifikasi penerapan teknologi dalam berbagai kondisi struktural di daerah perkotaan. Dengan teknologi ini, pemantauan luas terhadap perpindahan permukaan diantisipasi dapat dilakukan.
Tim peneliti gabungan dari KICT dan Universitas Tokyo melakukan analisis terhadap fasilitas pembuangan limbah aktual untuk memverifikasi penerapan teknologi tersebut pada lokasi TPA pada tahun 2024. Untuk menghilangkan hambatan seperti pohon di lokasi yang luas seperti TPA, digunakan Scatterer atau reflektor. Sebagai hasil dari penerapan penyebar, diperoleh data yang lebih dari 15 dB lebih tinggi daripada area sekitarnya. Hal ini menunjukkan bahwa pemeliharaan fasilitas TPA dapat dilakukan dengan lebih akurat. Jika teknologi ini diterapkan, biaya pemeliharaan akan berkurang lebih dari 30% dibandingkan dengan metode yang ada, dan titik buta dalam pengelolaan akan dihilangkan.
Contoh reflektor yang terpasang di sebuah TPA.
Dr. Hwang, peneliti utama, menyoroti masalah infrastruktur yang menua, dengan menyatakan, “Jumlah fasilitas yang memerlukan pemeliharaan terus meningkat.” Ia lebih lanjut menekankan manfaat potensial dari data SAR satelit, dengan mencatat, “Diharapkan penggunaan data SAR satelit akan memungkinkan pemeliharaan yang hemat biaya dan efisien.”
KICT berencana untuk mengembangkan dan menerapkan sistem pemeliharaan untuk fasilitas TPA yang mencakup penyebar di masa mendatang. Sistem inovatif ini tidak hanya akan berlaku untuk TPA, tetapi juga menawarkan solusi pemeliharaan untuk infrastruktur di wilayah yang luas.